About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Selasa, 29 Mei 2012

Bersekutu Dengan Mu



HANYA DEKAT ALLAH KU
RASA TENANG HATI KU
KAU SERTAI JALAN KU
SEPANJANG HIDUP KU

HANYA DEKAT PADA MU
ADA KEKUATAN BARU
KAU LAH PERLINDUNGAN KU
KES'LAMATAN KU

KU INGIN SLALU BERSEKUTU DENGAN MU
MENIKMATI HADIRAT MU
BIARLAH ROH MU TINGGAL DALAM HIDUP KU
SUNGGUH INDAH BERSAMA MU
SELAMANYA....

Senin, 28 Mei 2012

ION NEGATIF

DOWN!!!!!

Sekali lagi gue kalah oleh rasa takut akan sesuatu hal yang sebenernya belum tentu terjadi. I made a mistake at office, bukan sesuatu hal yang "sangat" besar sebenernya tapi ini berbicara tanggung jawab dan hak yang harusnya di terima orang lain. Ditambah gue salah submit mata kuliah di kampus yang mengakibatkan gue ga bisa isi 6 Quiz, yang berarti nilai gue KOSONG.

Gue tau, saat gue ngelakuin kesalahan itu akan ada konsekuensi yang gue terima dan selama menunggu konsekuensi itu gue sedikit terbeban. Akhirnya hari itu tiba, dimana gue harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensinya.

Yep, right, gue dimarahin atasan gue dan gue gak kasih banyak alasan untuk membela diri karena memang gue yang miss akibat hari itu gue overload kerjaan. Well, gue gak masalah dimarahin tapi hal yang buat gue sedih karena gue terlihat tidak bekerja dengan baik, hmmm tepatnya "teledor". And, gimana gue harus mempertanggung jawabkan hal ini ke staff lain, karena ini menyangkut hak yang seharusnya mereka terima hari itu, itu beban yang menjadi rasa bersalah paling besar buat gue.

Sesaat itu banyak hal negatif yang gue pikirin, ketakutan-ketakutan yang buat gue cm bisa diam di meja tanpa semangat dan senyum. Terbukti saat senior gue bilang "kamu kok diem banget hari ini?" YEP, karena gue ngerasa terbeban oleh rasa bersalah itu. Bla bla bla... gue panik dalam hati, gimana kalau si A begini, gimana kalau si B begini, dan TERNYATA!!!!

Semua terhandle dengan baik, mereka menerima kesalahan gue dan tidak memperkeruh masalah ini. Ya mungkin memang ini bukan masalah besar, tapi menurut gue harusnya dari hal sepele bisa diminimalisir kesalahan supaya kesalahan besar gak terjadi. Jadi apa intisari nya?

"Pikiran NEGATIF dapat merusak ION POSITIF disekitar kita"

Ini sebuah pelajaran untuk gue untuk bisa mengontrol emosi gue, supaya orang lain gak perlu terimpartasi kalau kita dalam sedang keadaan bad mood, karena menurut gue ini bisa menular dengan sangat cepat. Mari berani dengan melangkah positif :)


Jumat, 18 Mei 2012

Cope with Panic

Got a true holiday with my friends yesterday Water Park at Snow Bay - TMII.

Like I guess that day will be crowded! And its true.

Kami janjian jam 9 sampai di tempat dengan tujuan gak terlalu panas sekitar jam itu, ternyata antrian sudah cukup panjang ditambah temen-temen gue ngaret yang keterlaluan. Bayangin aja dateng jam 10.25, harusnya udah bisa main-main. Dari pagi udah di coba untuk bisa nahan emosi, diawali dari sepupu  gue yang punya hobi ngaret juga sampai 2 temen gue yang kelewat lelet dan gak inget kalo kita udah kering nungguin mereka.

Akhirnya gue sama Mega nunggu ( Dian dan Marimar) di pintu masuk, karena tanpa tiket mereka gak bisa masuk. Mereka nongol (sambil ngunyah) dengan tampang tak bersalah, gue masuk ke dalam langsung tanpa nyapa. DAN!!!! Mereka gak nongol2 sekitar 3-5 menit. Kalau ngeliat atmosphere di kepala gue, semacam api hijau udah ngelilingi kepala gue!!!

Well, forget about the angry! Gue mau seneng-seneng hari itu, jadi jangan sampai kemarahan gue mengacaukan impian gue bersenang2. Ada hal yang lebih penting yang bisa gue share disini.

Ada 2 kejadian yang buat gue ngerasa "panic at the disco",

Pertama : Gue ikut di wahana semacam kolam ombak. Ada ombak tinggi rendah yang bisa buat kita ngerasa kayak dipantai. Banyak yang pakai ban agar bisa ngapung dan nikmatin ombak. Sedangkan yang gak pakai ban, yaaa seneng-seneng aja teriak waktu ombak lagi tinggi dan kenceng. Setelah asik teriak gak jelas sama temen-temen, gue pergi agak ke ujung sama sepupu gue, tapi ternyata ombaknya lebih tinggi dan kita kesusahan ambil udara untuk bernapas. Sepupu gue panik dan akhirnya narik bapak2 yang lagi gendong anaknya. Gue mau nolongin dia, tapi dia terlalu sibuk cari bantuan dan gak ambil uluran tangan gue.

Sedangkan saat itu gue juga lagi kesusahan bernapas dan hampir tenggelem. Kalau saat itu gue cuma panik dan berusaha cari orang untuk bisa nolongin gue (belum tentu orang itu mau nolongin) yang ada gue kehabisan udara dan semakin tenggelem. Jadi gue cuma bisa mikir untuk memanfaatkan keadaan saat ombak rendah dan gue ambil napas meskipun cuma punya waktu 30 detik yang gue pakai sebagai tenaga mendorong diri sampai ke pinggir. Berhasil! Dan gue cari sepupu gue yang udah nangkring dipinggir kolam.

Kedua:  Diwahana seperti perosotan dan ditengah lingkaran yang tengahnya berlubang, kita akan kecemplung di kolam setelah merosot plus diputer-puter dengan cepat. Waktu merosot dengan kecepatan yang cukup memacu jantung dan terputar dilingkaran, jantung gue masih berfungsi setengah. Tapi ternyata setelah kecemplung di kolam, gue jantung hampir tidak berfungsi persekian detik. KEDALAMAN KOLAM 220 METER! and I can not swim well.

Lagi-lagi gue gak punya napas banyak saat panik, diotak gue gimana cara nyelametin diri dari kolam kumpret ini. Gue liat pinggir kolam gak jauh dari mata, kalau bisa dengan cepat berenang ke pinggiran gue gak akan tenggelem. Baru aja gue mau nyelemin kepala untuk berenang, ada yang narik gue ke pinggiran. Ternyata ada petugas yang megangin tali dan narik pengunjung ke pinggiran setelah terjebak dalam lubang jahanam itu. Gue berasa bertemu penolong dari Timur Tengah gitu :))))


Well,

Poin apa yang gue dapet dari adegan hampir tenggelem ini? " PANIK BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA" Panik bukan berarti bikin lo berhenti berpikir. Panik bukan saat untuk lo pasrah menerima keadaan yang harus lo hadepin.

Tapi saat panik, lo masih bisa berpikir untuk keluar dari setiap permasalahan. Berpikir, bukan pasrah dan "hanya" mengharapkan bantuan dari orang lain. Mencari bantuan itu gak salah, tapi kalau kita bisa keluar dengan tenaga kita sendiri bukankah itu lebih hebat. Cara itu bisa kita info ke banyak orang karena ada "keberhasilan" didalamnya. Kita semacam profesor yang berhasil mendapatkan penemuan baru. Terdengar cukup hebat bukan?

Make it simple and think big can be a great way in the panic. And you can! Try!

Jadi, saat liburan pun kita bisa dapet hal-hal baru sebagai pengembangan diri kita, asal kita mau open minded. Belajar gak saat dikantor atau di kampus aja kan? Di Snow Bay pun bisa :)))

Thank you, Friends!

Selasa, 08 Mei 2012

Wise Words Today!


"When we long for life without difficulties, remind us that oaks grow strong in contrary winds and diamonds are made under pressure. ~ Peter Marshall


"To live is to choose. But to choose well, you must know who you are and what you stand for, where you want to go and why you want to get there.”  ~ Kofi Annan 


"Faith is not belief without proof, but trust without reservations."  ~ Elton Trueblood


"Vision looks upward and becomes faith."  ~Stephen S. Wise 

Jumat, 04 Mei 2012

Friends Next Edition

Entah kenapa gue seneng banget nulis tentang sahabat. Setelah gue teliti blog ini memposting beberapa tulisan mengenai sahabat. Mungkin, karena gue emang suka banget ketemu banyak orang, terlebih gue seneng punya banyaakk sahabattt.






Di blog sebelumnya gue pernah bilang " seorang sahabat tau segalanya dan tetap menyukainya". Honestly, gue suka banget sama statement itu karena gue tau tidak ada seorangpun yang sempurna didunia ini. jadi gue tau kalau gue gak suka/ gak terima kukurangan orang lain, oeang lain pun akan memperlakukan hal yang sama. Statement lain yang mungkin bisa serupa " jangan meminta orang lain untuk berubah, mulailah dengan merubah diri sendiri maka orang lain pun akan ikut berubah ".

Well, gue mau membicarakan soal kekurangan sahabat-sahabat gue dan tetep sayang banget sama mereka. Mega dan Beatrice. Mereka temen kuliah dulu waktu di Tarakanita Secretarial Academy

Mega Anggraeni ( Mega )

Gue ketemu Mega waktu awal masuk kuliah, dia sekelas di semester awal. Untung banget gue ketemu dia karena punya pandangan yang sama. Tepatnya, untung gue ketemu dia karena beberapa temen yang awal ketemu sama gue di kelas itu "terlalu gaul dan terlalu pinter" gue gak sanggup nyeimbangin. Hahahhahaha, jadi Mega itu gak gaul2 amat dan gak pinter2 amat. Pinternya pas, gaulnya juga pas. Hihihiihihi....

Oke, berbicara kekurangan dia, dia terlalu banyak kekurangan untuk ukuran seorang sahabat. Speechless abis deh kalau ngomongin hal ini:
  1. Dia itu terlalu tertutup. Selama kuliah belum 1 kali pun keluar nama lelaki dari mulut nya. Gue sampe bingung setinggi apa sih kualifikasi dia untuk bisa jadi pacarnya. Semua hal yang dia ceritain ya cuma masalah sehari-hari. Gimana kelas dia, apa yang dia lakuin, bla bla bla, spesifik soal perasaan jarang banget dia cerita. DAN!!!! Sampe dia pacaran sama mahluk bernama Adi Hidayat aja gue baru tau setelah beberapa pekan dia pacaran sama cowok itu. Kadang gregetan banget deh kalau dia cuma bil " I'm oke bebihhh.. So fine..." padahal gue tau banget dia lagi bermasalah. Yang lebih nyebelinnya lagi kalau dia mulai cerita kl dia "lagi kenapa-kenapa" tapi berhenti dan memutuskan untuk tidak cerita. Arrrggghhhh!!! May be I'm not good to find a way for her problem. Ckckckck, kalau bukan begitu bukan Mega namanya.
  2. Dia juga orang yang susah banget diajak main. Well, masalahnya emang terletak di orang tuanya yang masih protect sama dia terlebih dia anak pertama cewek. Ngajak dia nginep atau liburan keluar kota (apalagi keluar negeri) itu adalah hal yang sangat teramat sulit di aplikasikan. Nongkrong malem aja susah banget, gimana mau ke luar negri bareng. Tapi untungnya setelah kerja dia "cukup" bersahabat untuk diajak nongkrong dengan pertimbangan tidak terlalu malam pulang dan tidak terlalu jauh dari kediamannya di Jakarta Timur. Serta beruntung juga dia udah punya pacar, bisa jemput dia dan tidak ada alasan untuk pulang terlalu jauh. Yehoooo!!!
  3. Suka gak jelas alias garing dalam bercanda. Gue gak ngerti ini bisa masuk dalam kategori kekurangan atau kelebihan, karena kegaringannya ini bisa buat gue ketawa juga. dia seneng banget memplesetkan kata-kata atau nge-jadiin gombalan macam Sule - Andree. OVJ wanne be, I guess....
Beatrice Yuniar Simanjuntak ( Bebedh)

Kalau anak ini, awalnya ketemu karena kita 1 kost tapi beda kamar sampai akhirnya kita pindah kostan dan sekamar selama 1 tahun. Selama gue sekamar sama dia ada aja tingkah bodohnya yang menyebalkan. Oke, itu akan masuk dalam kategori kekurangannya:

  1. BODOH SUPER AKUT alias ISENG! Bayangin kalau kaki lo lagi keram ditolong dengan dioleskan balsem, bukannya diurut atau apalah gitu. Pas sembuh kaki gue PANAS akibat BALSEM CAP BADAK favoritnya dia. Atau, siapa yang gak kesel kalau tau ada orang nginjek gilingan cabe di tempat ulekan dan dia ngeloyor pergi gitu aja tanpa sang emunya tau gilingan cabe itu udah keinjek penuh telapak kakinya ( -red : gilingan cabe ibu kost). Anjiiirr gilaaaa, setreess abis anak satu ini. Terakhir yang gak akan pernah gue lupa, dia paling gak seneng gue pulang kuliah itu siang sedangkan dia sore ngeliat gue asik2nya tidur siang. Akan dia buka pintu sekuat otot besarnya dan ngebuka jendela biar gue bangun karena silau. Ngeselin kaaannn???
  2. Pelupa parah!!! Dia pernah lupa pake rok ke kampus ( Kampus kita mengharuskan memakai rok + kemeja + heels kerja sebagai atribut kampus ) , lupa bawa high heels dan pernah 3 kali bolak balik kekamar padahal udah sampe gerbang kost karena tugas, makalah dan buku nya ketinggalan. Untung aja dia gak lupa dimana alamat kost nya >_<"
  3. Kalau udah dikamar udah gak tau aturan, kentut, bersendawa dan masuk angin itu gak bakal ditahan2 sama dia. Mungkin motonya "kamar ku adalah kamar mu, terimalah aku apa adanya" atau " keterbukaan adalah hal terpenting dalam persahabatan" yeaahhh... I agree with you -____-"
Entah kenapa gue kesulitan untuk mencari kekurangan mereka. Bukan karena mereka terlalu baik atau gak punya kekurangan, tapi ( mungkin ) karena kita dari awal sampai sekarang udah terima aja satu sama lain. Honestly lagi, kita jarang banget berantem, beda pendapat pasti pernah tapi sampe gontok-gontokan gak pernah kayaknya. Gue sukkkaaaaa banget sama mereka, mereka gak pernah peduli hal terburuk yang gue lakuin. Tapi mereka negur untuk gue untuk gak ngelakuin hal itu lagi. Mereka juga gak peduli senorak apapun yang gue lakuin atau dalam keadaan apapun gak pernah mereka pergi. So, I will call them a true best friend until now. I love them so much. Kalau nanti kita udah nikah dan punya anak, pokoknya gak boleh lose contact. Dan GAK BOLEH ADA YANG KELUAR DARI JAKARTA. HAHAHAHAHHAHA....

Oh iya, hal lain yang gak pernah kita lakuin itu menuntut untuk berubah. Kayaknya gak pernah deh kita saling tuntut untuk berubah. Kalau menegur beberapa sikap buruk itu pernah, tapi gak sampe nuntut untuk berubah. Itu pilihan soalnya, yang penting kita harus info in yang harusnya diinformasikan. Seperti yang tadi gue bilang, berubahlah terlebih dahulu. SATU LAGI, SATU LAGI, janji ini satu yang terakhir :D
Kita gak pernah saling iri-irian atau cemburu-cemburuan. Kalau yang satu lebih dekat atau yang satu tau info yang satu enggak, itu bukan masalah. Karena menurut gue, ada masanya kita lupa info, ada masanya kita lebih suka cerita A ke si X, dan ada masanya yang lain memang lagi gak bisa di kontak. Itu wajar.

Persahabatan itu simple. Trust! Easy, right?