About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Kamis, 17 Februari 2011

Cintaku Badai Nestapa

Aku melihat sekeliling ku…
Akhhh, betapa teriris memandang generasi ku saat ini
Remaja yang tidak lagi malu akan dosa perzinahan
Tanpa belas kasih nyawa mungil itu kembali ke pangkuan Sang Khalik.
Aku merasakan jerit hatinya saat dokter itu menghantam tiap bagian tubuhnya
“ Aaahh, Mama… Aku ingin berjalan..” Teriaknya Kakinya terpotong.
Dia tersedu “ Aku ingin berjalan bersama mama..”
Itu belum selesai, kali ini dokter itu mencabut ke dua tangan mungil itu.
“ Aku tidak mau cacat, sakittt. Tangan ku, kembalikan…”
Aku tertegun, ingin ku capai tempat itu dan menghentikannya.
Ku berlari sekuat kaki melangkah, aku tidak bisa mencapai tempat itu.
Lagi-lagi dia menangis saat badannya dicabik oleh gunting panjang yang masuk melalui rahim sang ibu. “ Oh tidak, Toloonggg, mamaaa… Aku ingin hidup. Aku ingin melihat wajah mu. Tolong maa….”
Semakin ku lelah melangkah, tempat itu semakin terlihat jauh. Aku ingin menolongnya. Tidak, ia tidak boleh mati.
Dokter, kau tidak berhak menghancurkan kepalanya!!!!!
“ Aku tidak bisa bernapas ma, tolong! Ku mohon bantu aku!!” Jeritnya semakin menjadi. “Arghh, arrggghhhh,, mata ku… Auuuuw, pipi ku, hhhhh” Desahannya.  Bibirnya hancur, lidahnya terpotong. Terakhir itu, kepala yang diremukan dengan besi tajam itu. “ Aku cinta mama, meskipun mama tidak mengharapkan ku, selamanya” Rintihan hati terakhir dari Gleo, janin berusia 5 bulan itu. Janin yang menharapkan cinta dankehangatan dari Dess dan Kurni. Sepasang remaja berusia 17 tahun.
15 menit kemudian, kepingan badan Gleo di masukan ke dalam kantong hitam.
Kurni memeluk Dess yang merasa kesakitan, hati dan jasmaninya. “ Ini demi kebaikan kita” Ujarnya.
Hati ku panas, ku kepalkan tinju ku untuk menghajarnya, lagi-lagi tangan ku tak bisa menggapainya.
Generasi macam apa ini? Itu kah cinta? Masih ada cinta di dunia ini?
OMONG KOSONG!!!!
Kalian tidak mengerti cinta.
Cinta itu murni, tanpa mengharapkan apapun.
Cinta itu murah hati, tidak sombong.
Cinta itu menjaga, bukan mencelakai.
Cinta itu menunggu, bukan memaksa.
Cinta itu kasih….

Rintih ku. Generasi apa ini?? Merusak tubuh mereka dengan alkohol, obat-obatan, menipu, berzinah. Tidak! Kalian tidak bisa mencintai, kalau mencintai diri sendiri saja belum bisa!

Seketika aku tersentak bangun. Cinta? Generasi? Hancur? Masa depan? Yaa, aku mengerti. Aku harus mencintai generasi ku, dengan mulai mencintai diriku dan mencintai mereka, agar masa depan dunia ini tidak menjadi gelap.

Aku mau mencintai kalian dengan kasih ini…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar