TERKADANG RASA JENUH MEMBUAT AKU BERPIKIR UNTUK BERLARI JAUH DARI APA YANG HARUSNYA AKU HADAPI.
MEMBUAT KU MERASA LELAH, SEAKAN BERLARI TANPA HENTI, PADAHAL TERLIHAT TIDAK ADA HAL BESAR YANG AKU KERJAKAN.
MEMBUAT KAKI KU KAKU DAN PELUH KU SEAKAN TAK HENTI.
BAHKAN INGIN RASANYA MENUTUP MATA AKAN KERAMAIAN YANG HARUS DI PERHADAPKAN.
YAHH, YAHH...
BERLARI DARI KEJENUHAN TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT KU MENJADI SEORANG PEMENANG. BUKANKAH MENJADI "LEBIH DARI SEORANG PEMENANG" YANG AKU HARAPKAN?
TEGARLAH, HADAPI, DENGAN KEKREATIVITASAN PENUH UNTUK MENGHANCURKAN KEJENUHAN YANG DAPAT MENGHANCURKAN HARI MU.
HARI DEPAN MU LEBIH BERHARGA DARI HARI JENUH MU SEKARANG.
About Me
- eliichaa
- Jakarta, Indonesia
- Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!
Selasa, 23 Agustus 2011
Kamis, 11 Agustus 2011
Segenggam Pasir
" Jangan menggenggam pasir terlalu erat, karena ia akan keluar dari sela-sela jari mu"
Statement yang sempat membuat ku berpikir dan terdiam. Mencerna setiap kejadian-kejadian yang sempat singgah... Mengingat apa yang berharga dihidup ku, sepertinya tidak boleh aku genggam terlalu keras.
Semakin aku berusaha menjaganya, semakin rasa ketakutan mengeluti hati ini. Membuat ku semakin sesak jika kehilangan itu harus menghampiri aku.
Keluarga
Pasangan hidup
Pekerjaan
Cita-cita
Sahabat
Kekayaan
Uang
Emas
Berlian
Mobil
Semua dapat sirna dalam hitungan detik.
Jadi, untuk apa bekerja dengan peluh menetes deras kalau akhirnya akan musnah jua?
Yeah, sangat jelas kita tau bahwa tidak ada yang abadi didunia ini. Semua titipan, hmmm, atau hadiah dari Tuhan karena usaha kita. Itu hanya kebaikan-kebaikan kecil yang Tuhan beri untuk kita. Masih ada sejuta kejutan menarik jika kita setia kepada Tuhan.
Untuk itu, tak ku pertahankan lagi apa yang ku punya saat ini.
Seperti sebuah sepatu roda indah yang dimiliki seorang anak kecil. Hadiah terbaik dari sang ayah. Karna terlalu suka dan tidak ingin rusak, anak ini menyimpan sepatu roda di ujung kamarnya dalam kotak yang masih terbungkus rapih.
2 Tahun kemudian, ia ingat akan kotak berharganya itu. Dibukanya kotak berisi sepatu roda itu, namun sayang, sepatu roda itu tidak berfungsi lagi. Karat menggerogoti setiap rodanya, rodanya macet sehingga tidak bisa digunakan.
Iya, itu terjadi karena kita terlalu sayang akan sesuatu, terlalu takut kehilangan sesuatu, dan akhirnya sesuatu itu musnah, pergi, hilang, bahkan tanpa kita sadari-mungkin, setelah kita tersadar bahwa sesuatu itu telah pergi.
Yahh, tidak perlu menggenggam pasir terlalu keras, ia akan keluar dari sela jemari mu.....
Statement yang sempat membuat ku berpikir dan terdiam. Mencerna setiap kejadian-kejadian yang sempat singgah... Mengingat apa yang berharga dihidup ku, sepertinya tidak boleh aku genggam terlalu keras.
Semakin aku berusaha menjaganya, semakin rasa ketakutan mengeluti hati ini. Membuat ku semakin sesak jika kehilangan itu harus menghampiri aku.
Keluarga
Pasangan hidup
Pekerjaan
Cita-cita
Sahabat
Kekayaan
Uang
Emas
Berlian
Mobil
Semua dapat sirna dalam hitungan detik.
Jadi, untuk apa bekerja dengan peluh menetes deras kalau akhirnya akan musnah jua?
Yeah, sangat jelas kita tau bahwa tidak ada yang abadi didunia ini. Semua titipan, hmmm, atau hadiah dari Tuhan karena usaha kita. Itu hanya kebaikan-kebaikan kecil yang Tuhan beri untuk kita. Masih ada sejuta kejutan menarik jika kita setia kepada Tuhan.
Untuk itu, tak ku pertahankan lagi apa yang ku punya saat ini.
Seperti sebuah sepatu roda indah yang dimiliki seorang anak kecil. Hadiah terbaik dari sang ayah. Karna terlalu suka dan tidak ingin rusak, anak ini menyimpan sepatu roda di ujung kamarnya dalam kotak yang masih terbungkus rapih.
2 Tahun kemudian, ia ingat akan kotak berharganya itu. Dibukanya kotak berisi sepatu roda itu, namun sayang, sepatu roda itu tidak berfungsi lagi. Karat menggerogoti setiap rodanya, rodanya macet sehingga tidak bisa digunakan.
Iya, itu terjadi karena kita terlalu sayang akan sesuatu, terlalu takut kehilangan sesuatu, dan akhirnya sesuatu itu musnah, pergi, hilang, bahkan tanpa kita sadari-mungkin, setelah kita tersadar bahwa sesuatu itu telah pergi.
Yahh, tidak perlu menggenggam pasir terlalu keras, ia akan keluar dari sela jemari mu.....
Hidup itu Pilihan
PILIHAN...
Sering kali kita diperhadapkan pada 2 pilihan sulit, dimana lebih baik tidak memilih dari pada hanya memilih 1 diantara 2 pilihan tersebut. Atau seperti dicekik dan napas sampai diujung leher. Hari-hari dipenuhi dengan pilihan tersebut, otak hanya berisi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, hati tidak tenang, kesulitan makan, ingin menyendiri, ingin senang-senang, rasanya ingin keluar sejenak dari zona itu.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyelesaikan setiap pergumulan meraka. Ada yang:
Hmmm, mungkin 1 statement yang bisa membuat ku berpikir ulang untuk mengambil keputusan akan pilihan itu, bahwa:
Sering kali kita diperhadapkan pada 2 pilihan sulit, dimana lebih baik tidak memilih dari pada hanya memilih 1 diantara 2 pilihan tersebut. Atau seperti dicekik dan napas sampai diujung leher. Hari-hari dipenuhi dengan pilihan tersebut, otak hanya berisi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, hati tidak tenang, kesulitan makan, ingin menyendiri, ingin senang-senang, rasanya ingin keluar sejenak dari zona itu.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyelesaikan setiap pergumulan meraka. Ada yang:
- Santai-go with the flow, apapaun yang terjadi itulah yang memang terjadi, mau gimana lagi.
- Grasak Grusuk, bingung mau gimana, terlalu panik, nangis atau bahkan sampai setress dan akhirnya pun berujung pada kepasrahan.
- Berpikir, tenang. Mencari waktu dan tempat yang tenang untuk berpikir. Mencari teman yang bisa di ajak sharing dan berpikir jernih akan kemungkinan yang terjadi dan siap akan dampaknya jika pilihan tersebut diambil
- Menghindar sejauh mungkin. Meskipun tau bahwa menghindar bukan keputusan yang tepat, namun sangkin tidak mampu mengambil keputusan, menghindar sepertinya jalan yang tepat untuk tipe macam ini. Walau akhirnya ia tau masalah itu akan menghampiri lagi, namun, hmmm... mengulur waktu untuk merasakan kesakitan menjadi pilihan.
Hmmm, mungkin 1 statement yang bisa membuat ku berpikir ulang untuk mengambil keputusan akan pilihan itu, bahwa:
" KEPUTUSAN DAN TINDAKAN YANG KITA HARI INI
AKAN MEMPENGARUHI DAN MENENTUKAN HARI DEPAN KITA"
Jadi, poin 3 rasanya lebih tepat untuk ku, karena menyangkut masa depan, semua harus dipikir dengan baik.
Hidup itu memang pilihan.
Mau baik atau buruk,
Mau lurus atau belok,
Mau senang atau sedih
Mau berdoa atau bermain
Mau resign atau tetap
Mau bekerja atau bisnis
Mau A atau B...
Itu pilihan... dan siapa yang menentukan?
Ya.. KITA....
Seperti itulah.... Keputusan ada ditangan anda sendiri. Tinggal kita berpikir jernih dan bergantung dan bertanya pada Tuhan, untuk tau, mana yang baik, mana yang lebih baik..
Minggu, 07 Agustus 2011
DREAMS
I HAVE A BIG DREAM....
Cita-cita yang semakin kuat untuk bisa aku raih, so excited untuk bisa sampai pada anak tangga tertinggi dan menunggu pak mandor menambah anak tangga itu.
Begitu pentingnya "Dream" bagi kehidupan kita. Sesuatu yang akhirnya bisa membuat kita bersemangat dan memiliki target. Target... Tujuan yang harus dicapai, sampai GOAL! Sasaran terpenuhi.
Dibutuhkan Visi terlebih dahulu. Yeah, Visi bukan Ambisi. Visi juga yang membuat kita hidup. Sepertinya terdengar sama, visi, goal, tujuan, itu yang menciptakan cita-cita atau mimpi. Namun visi ini lebih kuat. Visi mengarahkan kita kepada hal yang pantas untuk kita raih. Sedangkan Ambisi bisa mengarahkan kita pada kehancuran. Karena ambisi mencantumkan unsur "menghalalkan segala cara".
Kembali kepada kegairahan menggapai mimpi. Aku pun tidak menyangka bisa sampai pada tahap ini. Dimana kalau aku mencoba kembali me review kehidupan ku pada saat aku SMP dan SMA, yang terlintas hanya kesenangan bermain. Namun waktu yang menambah usia membantu ku berpikir lebih dewasa dan tidak berfokus pada 1 meter penglihatan mata, namun memaksa ku untuk melempar pandangan pada jarak 1000 meter.
Bermimpi itu sungguh mengasikan, bahkan bisa membuat aku berpacu untuk berlari lebih kencang lagi. Aku mau berada pada baris depan. Terlebih diusia yang masih muda. Merelakan waktu untuk belajar lebih lagi, berusaha lebih besar lagi, mencari pengalaman dengan giat, never give up, ever.. GAGAL?? Itu bukan masalah. Kita tidak akan pernah merasakan bagaimana kebangkitan itu kalau kita tidak pernah jatuh. Kita tidak akan pernah merasakan kesembuhan kalau kita tidak pernah merasakan sakit. Jadi, gagal itu adalah jalan yang membantu kita menuju kesuksesan.
Belajar, dari pengalaman, dari kegagalan, dari apapun. Bisa membuat kita semakin bijaksana.
Yeah, mimpi.... Aku menunggu. Menanti. Dan berusaha untuk meraih, menyentuh dan menggapainya.
Aku suka bermimpi...... Bermimpi dengan usaha.
Mari kita lihat, akankah kita terbangun dari mimpi kita, ataukah menyadari, mimpi kita menjadi kenyataan....
Langganan:
Postingan (Atom)