" Jangan menggenggam pasir terlalu erat, karena ia akan keluar dari sela-sela jari mu"
Statement yang sempat membuat ku berpikir dan terdiam. Mencerna setiap kejadian-kejadian yang sempat singgah... Mengingat apa yang berharga dihidup ku, sepertinya tidak boleh aku genggam terlalu keras.
Semakin aku berusaha menjaganya, semakin rasa ketakutan mengeluti hati ini. Membuat ku semakin sesak jika kehilangan itu harus menghampiri aku.
Keluarga
Pasangan hidup
Pekerjaan
Cita-cita
Sahabat
Kekayaan
Uang
Emas
Berlian
Mobil
Semua dapat sirna dalam hitungan detik.
Jadi, untuk apa bekerja dengan peluh menetes deras kalau akhirnya akan musnah jua?
Yeah, sangat jelas kita tau bahwa tidak ada yang abadi didunia ini. Semua titipan, hmmm, atau hadiah dari Tuhan karena usaha kita. Itu hanya kebaikan-kebaikan kecil yang Tuhan beri untuk kita. Masih ada sejuta kejutan menarik jika kita setia kepada Tuhan.
Untuk itu, tak ku pertahankan lagi apa yang ku punya saat ini.
Seperti sebuah sepatu roda indah yang dimiliki seorang anak kecil. Hadiah terbaik dari sang ayah. Karna terlalu suka dan tidak ingin rusak, anak ini menyimpan sepatu roda di ujung kamarnya dalam kotak yang masih terbungkus rapih.
2 Tahun kemudian, ia ingat akan kotak berharganya itu. Dibukanya kotak berisi sepatu roda itu, namun sayang, sepatu roda itu tidak berfungsi lagi. Karat menggerogoti setiap rodanya, rodanya macet sehingga tidak bisa digunakan.
Iya, itu terjadi karena kita terlalu sayang akan sesuatu, terlalu takut kehilangan sesuatu, dan akhirnya sesuatu itu musnah, pergi, hilang, bahkan tanpa kita sadari-mungkin, setelah kita tersadar bahwa sesuatu itu telah pergi.
Yahh, tidak perlu menggenggam pasir terlalu keras, ia akan keluar dari sela jemari mu.....
Setuju! Salut, masih muda tapi udah berpikiran gini...Tapi kok jadi bayangin ya kalo pasir yang digenggam ternyata ada e'e Kucingnya...hyaaaa(muka kaget+jijay gaya komik jepang) :p #ruin the mood
BalasHapus