Love in the first sight? Agree or a bullshit statement?
Relative sih for individual, its a perspective and can't be equated to other. For me, love in the first sight is a *ullshi*. Why? Is not a love, it is an interest. Cause love comes with heart not form eyes or ears. Agree? Is a perspective, again!
Gue coba survey ke 2 orang terdekat gue, yang satu mengatakan "YES, I belive with no reason" dan satu lain bilang "Omong kosong! Kecuali lirik dompetnya". Setelah itu gue berselancar di internet, agak sulit kalau membandingkan kepercayaan ini. Tapi memang banyak yang mengatakan tidak percaya pada hal itu. Menurut gue, cinta itu datang karena proses, terbiasa dan terpenting hati-lah yang memprosesnya. Mata dan telinga adalah alat bantu untuk mengalirkan perasaan itu.
Sedangkan pertama kali melihat, itu sebenernya sebuah ketertarikan itu lah yang menyebabkan survey mengatakan cinta pada pandangan lebih banyak terjadi kepada pria dibandingkan wanita, ya mungkin karena pria adalah mahluk visual yang lebih banyak memandang sedangkan wanita terlalu banyak berpikir.
Di sisi lain, cinta pada pandangan pertama banyak yang tidak bertahan lama. Dimungkinkan karena tidak banyaknya komunikasi dan proses saling mengenal sehingga lambat laun sisi asli pasangan terlihat dan saling tidak bisa menerima. Kisahpun tamat!
Sedikit sharing, waktu muda (ajigileehhh!) gue ngalamin yang namanya suka pertama kali lihat dan dengan proses yang cukup singkat memutuskan untuk lebih dari berkawan. Then now, I can say is not love, just like and interest. Kisah gue pun tamat. Dan saat gue mencoba sedikit memutarkan cara pandang gue dan sedikit bersabar untuk "menguji" perasaan itu, gue mengalami hal yang berbeda. It's love (haiiissssss, gue ilfill ketiknya). Ada effort yang buat gue ngerasa usaha itu gak boleh sia-sia untuk menjadikannya "tamat", ada perasaan bahwa kehilangan itu adalah hal yang paling menyakitkan setelah menimbun berjuta rasa yang selama ini dialami. Ada pengalaman dan ada proses susah senang dan bersedia menerima selama masa itu. Yes, Right! Ini memang masih awal, tapi tidak akan ada akhir kalau tidak ada awal.
Sedikit mengulas soal proses, proses tidak selamanya menyenangkan. Proses pasti akan ada rasa tidak enak dan tidak nyaman. Pohon butuh tertimbun di dalam tanah dan di gerogoti cacing, memaksa diri untuk keluar dari tanah, disirami air dan di bakar terik untuk bisa menjadi sebuah pohon yang bisa menjadi rumah bagi burung dan tempat berteduh.
Kurang lebih sama untuk cinta, butuh timbunan waktu dan memaksa diri menerima dan berubah untuk orang lain.
Well, agree for that? It's perspective :)
Salam Peace, LOVE and gaul
-ICHA-