Kalimat itu terlintas saat malam menghabiskan sisa waktu dengan berenang sepulang dari kantor. Kolam renangnya cukup luas dan panjang, ukurannya mulai dari 1 meter - 3 meter dengan kelipatan 0.5 meter. Awalnya gue mencoba di ketinggian 1.5 meter, tapi lama kelamaan lelah juga karena panjang yang cukup menghabiskan napas. Dengan pede gue langsung melompat masuk dan ingin mencapai tepi kolam tapi ternyata napas ku tidak cukup dan mengingat aku tidak pandai berenang, jadi sewaktu napas habis gue kesulitan bernapas karena tinggi yang pas-pasan juga. Alhasil memaksa dengan kekuatan super supaya bisa cepat mencapai ujung. Hosh... Hosh.... hands up deh, pindah ke kolam 1 M aja. Hahahaha.
Masalahnya belum berakhir kawan! Meskipun udah ditempat yang lebih rendah tetep aja loh ngos-ngos-san. Hahaha, emang keterlaluan tuh panjang kolamnya. Gue butuh 3 kali berhenti untuk ambil napas, padahal di kolam normal gak perlu berhenti. Woaaahhh!!! Disitulah kalimat "stop when it should be stop" mendadak terlintas. Saat itu gue memaksakan diri untuk tetep berenang meskipun kehabisan napas. Sesampai di tepi kolam, baru deh beberapa wajengan dari diri sendiri keluar.
"Kenapa harus memaksa diri sih kalau gak sanggup? Kebiasaan deh, kalau mau ini itu pasti mikir A.B,C untuk bisa capai".
Yes, its me. Semacam over, tapi gak salah kan kalau berusaha sampai titik darah penghabisan?
Dari bertanya gue bisa menjawab sendiri, entah untuk aplikasinya. Berusaha, all out, fight itu gak salah, tapi semua itu ada kapasitasnya. Berhentilah disaat lelah, istirahat dulu, jangan K.O duluan padahal waktu masih panjang. Tenang saja. Kalau kita lakukan bagian kita dengan baik, Tuhan akan melakukan bagiannya dengan SANGAT baik kok. Jadi saat itu udah menjadi bagian untuk bisa kita dapat, Tuhan punya cara untuk memberikannya.
Sometime I look so wise ya? Hahahaaha.... Iya, wise. Sometime. Biasanya kalau habis di lempar dari langit jadi sadar ada banyak hal yang harus dilakukan.
So so lah. Intinya sama aja kayak mencintai, kalau memang sudah saatnya berhenti, berhenti aja. Ketimbang capek. Ketimbang washting time. Ketimbang semakin down.
Yang bijak itu adalah berhenti mencari alasan "kenapa", tapi berpikirlah "bagaimana". Karena alasan hanya akan menjadi sebuah alasan. :)
Think Wise!
Salam Super!
Super Bros.
"Kenapa harus memaksa diri sih kalau gak sanggup? Kebiasaan deh, kalau mau ini itu pasti mikir A.B,C untuk bisa capai".
Yes, its me. Semacam over, tapi gak salah kan kalau berusaha sampai titik darah penghabisan?
Dari bertanya gue bisa menjawab sendiri, entah untuk aplikasinya. Berusaha, all out, fight itu gak salah, tapi semua itu ada kapasitasnya. Berhentilah disaat lelah, istirahat dulu, jangan K.O duluan padahal waktu masih panjang. Tenang saja. Kalau kita lakukan bagian kita dengan baik, Tuhan akan melakukan bagiannya dengan SANGAT baik kok. Jadi saat itu udah menjadi bagian untuk bisa kita dapat, Tuhan punya cara untuk memberikannya.
Sometime I look so wise ya? Hahahaaha.... Iya, wise. Sometime. Biasanya kalau habis di lempar dari langit jadi sadar ada banyak hal yang harus dilakukan.
So so lah. Intinya sama aja kayak mencintai, kalau memang sudah saatnya berhenti, berhenti aja. Ketimbang capek. Ketimbang washting time. Ketimbang semakin down.
Yang bijak itu adalah berhenti mencari alasan "kenapa", tapi berpikirlah "bagaimana". Karena alasan hanya akan menjadi sebuah alasan. :)
Think Wise!
Salam Super!
Super Bros.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar