"LOOK AT ME"
A game played just for laughs and have fun.
Kami memasang barisan di meja panjang sebuah tempat makan sederhana. Permainan lama yang menguras pikiran untuk semakin jeli dan detail melihat persoalan. Yang terlalu lama tidak menemukan jawaban menjadi bahan tertawaan kurang lebih 9 orang.
Tertawa yang tidak berhenti. Aku tertawa, mereka tertawa, lepas, tanpa beban. Melupakan setiap titik jenuh kami akan segudang aktivitas. Melupakan rasa sakit akan goresan luka di hati, melupakan setiap detail kesesakan dan kelelahan.
Aku benar-benar melupakannya saat itu. Aku bahagia.
Sahabat. Itu mereka. Tidak membutuhkan uang untuk mendapatkan ketulusan mereka. Tidak dibutuhkan emas berlian untuk mendapatkan tawa bersama mereka.
Mereka itu tulus, mereka adalah alasan mengapa aku bisa bertahan akan rumitnya jalan. Tidak!!! Alasan lain mengapa aku bisa bertahan akan pikiran rumitnya jalan-jalan ini.
Tidak ada kekakuan antara kami. Yang lemah dkuatkan, yang kosong dipenuhkan. Sungguh aku merasakan hal yang begitu baik bersama mereka. Tidak hanya tertawa, menangispun mereka berada tepat di sisi ku.
Mungkin terdengar begitu biasa dan sederhana "sahabat ada tidak hanya dikala bahagia, namun menangispun bersama" dan kita banyak menemukan beberapa kelompok pertemanan yang tidak ada saat duka terasa.
Namun aku pastikan, sahabat baik dan benar itu masih ada dalam dunia. Aku menjadi saksi, karena aku memiliki sahabat yang penuh akan kasih. Kasih.... Tidak hanya menberikan tawa, tapi memukul dengan tongkat saat mereka tidak dalam track yang benar. Karena sahabat tidak menginginkan sahabatnya tersandung.
Ya, itu aku rasakan.
Terima kasih untuk anugerah ini.Karena sahabat adalah anugerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar