About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Take the way you want and kick the threat. Running with full speed like a deer. And loud of laugh!

Jumat, 03 Juni 2011

Si Pohon

Satu benih kecil, yang mudah untuk dihancurkan, tidak diindahkan atau dipandang. Namun satu benih kecil dapat membuat banyak mahluk bergantung padanya.

Si Pohon. Satu kata sederhana yang mungkin jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan mahluk yang berpikir. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan oleh si pohon dan banyak hal yang bisa menjadi pelajaran dari si pohon.

Si Pohon. Berasal dari si benih kecil yang terlihat tidak berarti. Si penanam yang dengan sabar memelihara dengan memberi makan dan minum, merawat dan membuang setiap ilalang yang menjadikan penghalang untuknya bertumbuh serta matahari sebagai penyinar. Atau si penanam yang lupa untuk merawat sang pohon yang berakhir mati tak berfungsi.

Si Pohon tumbuh kian hari, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 1 m, butuh kesabaran mendapatkan si pohon berakar kuat dan berdahan kokoh. Setiap dahan dihinggapi  burung-burung yang bersarang sebagai tempat perteduhan. Sang pohon yang berbuah lebat dan manis, dapat dipanen dan dinikmati kebanyakan orang.

Semakin tinggi pohon berdiri, semakin kencang angin menghembus,  semakin pula dibutuhkan kekokohan dahan.

Ya, pohon! Akar dan dahan tak dapat berdiri sendiri. Mereka harus menyatu. Jika dahan dipisahkan dari si pohon, dahan itu akan mati. Itulah pegangan hidup. Siapakah pegangan hidup mu?

Pohon pun harus dijauhkan dari setiap ilalang-ilalang, ulat atau mahluk lain yang mengancam pertumbuhannya. Jika harus di basmi dengan racun mematikan, haruslah dilakukan. Saat kelalaian membiarkan sang musuh datang menghampiri dengan menyamar sebagai malaikat terang, sedikit demi sedikit, pohon itu akan digerogoti dan membusuk tak berdaya.

Siapakah kamu dalam hidup ini?

Angin menerpa hidup kita masing-masing. Musim silih berganti, dingin dan panas yang mengeringkan serta hama perusak berkeliling sepanjang masa. Kekokohan hati dan kaki menentukan kemenangan diri. Seberapa besar menolak banyak tawaran manis berujung maut. Sekuat karang akan terpaan ombak, begitulah kekuatan yang harus dimiliki.

Penentu pohon berbuah manis dan berdahan kuat: asupan yang dikonsumsi. Cukupkah mineral dalam akar-akar itu? Pupuk sebagai makanan dan mentari sebagai terang? Gemburkah tanah itu sebagai pijakan sang akar?

Lingkunganlah yang menentukan.

Apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai. Menabur benih anggur, anggurlah yang dituai. Menabur angin, badailah yang dihasilkan.

Pohon…..

Berikan keteduhan dan buah yang manis untuk dirasakan.

Itulah fungsi mu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar