~ Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran
Bicara soal sahabat, terkadang gue bingung siapa yang pantas masuk kedalam kelompok sahabat dalam kehidupan gue. Ada masa dimana waktu gue tumbang si A, B dan C ada, di waktu gue terjatuh si D, E dan F ada. Maksudnya enggak di setiap kejadian A sampai F ada. Di momen-momen tertentu hanya sebagian yang nemenin gue, sebagian lagi gak bisa. Seperti itu lah kira-kira. Beberapa orang yang gue teliti atau dari beberapa artikel yang gue baca katanya yang dianggap sahabat hanya segelintir orang, mungkin 1-3 orang setiap pribadi. Jadi, kalau gue punya orang terdekat lebih dari10 orang, gimana? termasuk sahabat kan?
Apa sih definisi sahabat? Apa hanya tau seluk beluk kisah hidup kita? Selalu ada dalam setiap kejadian hidup kita? Good listener, good speaker, solutioner? Gue rasa itu belum cukup untuk masuk dalam kategori sahabat.
Seperti awal gue bilang, ~ Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Enggak hanya memberi kasih kepada lawan jenis atau keluarga, persahabatan pun memerlukan sebuah kasih, kasih tulus. Terkadang, sahabat yang lebih banyak memahami dan mengerti kita ketimbang keluarga, karena kita lebih banyak beraktivitas diluar dianding di dalam rumah.
Jadi, apa sahabat itu? Sahabat adalah mereka yang:
- Berani menegur saat kita salah, berani memberikan masukan meskipun itu menyakitkan hati dengan tujuan pembenahan diri menjadi lebih baik. ~ Sahabat datang dengan tongkat, tapi musuh datang dengan pelukan. Maksudnya sahabat berani memukul untuk kebaikan, sedangkan musuh hanya bersikap manis walau ada karakter atau sifat yang merugikan dari temannya ia tidak peduli dan membiarkan karakter itu tumbuh di diri temannya.
- Tidak datang untuk menanyakan apa yang bisa dilakukan saat teman mengalami kesusahan, tapi melakukan apa yang harus dilakukan.
- Mereka sangat mengerti kita dan tetap menyukai kita.
Gue ngerasa punya banyaaak banget temen, temen dekat dan sahabat. Ada sekumpulan sahabat yang tau ada perubahan dalam diri gue. Tapi rasanya mereka semakin jauh. Atau gue yang menjauh? Entahlah. Kami sudah tidak se-visi lagi, maksudnya, gue yang mengurangi pengembangan diri gue. Tapi gue tetep sayang sama mereka, gue yakin mereka juga tetep sayang sama gue. Ada tembok yang memisahkan kami. Tapi itu tidak mengurangi kenyataan bahwa mereka tetap sahabat bagi gue, dan mereka yang selalu menyediakan hati untuk gue. Walau keadaan sudah banyak berubah.
Sudahkah kita menjadi seorang sahabat yang sesungguhnya?
Mega - Icha - Beatrice |
Yeni - Nata - Meli - Risha - Memey |
Nata - Meli - Risha - Memey |
Tessa - Icha |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar